TALKSHOW KPU WONOSOBO MENYAPA "MENGURAI KOMPLEKSITAS PEMILU TAHUN 2024"

KPU Wonosobo kembali Menyapa Masyarakat dengan menyelanggarakan Talkshow bekerjasama dengan Radio Pesona FM Wonosobo, kamis (30/12/2021). Talk show berlangsung menarik dan mengulik perhatian, dengan menghadirkan narasumber Kholik Idris, S.E., S.H., M.Si. (Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah), Danil Arviyan, S.E. (Kordiv Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kab. Wonosobo), dan Asma’ Khozin, S.Psi. (Ketua KPU Kab. Wonosobo).

Bawaslu wonosobo menyampaikan bahwa Pemilu 2024 kompleks mengingat terdapat 2 (dua) hajat besar yaitu  diselenggarakan Pemilu dan diselenggarakan Pemilukada."Bertolak pada hal tersebut yang perlu diperhatikan yakni, Regulasi, Partai Politik Peserta Pemilu, Penyelenggara Pemilu dan Pemilih" tutur Daniel. Sehingga dalam menghadapi tantangan Pemilu 2024, Bawaslu telah melakukan Indeks Kerawanan Pemilu dengan melakukan persiapan salah satunya terkait regulasi. Mengingat regulasi Pemilu yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 sedangkan regulasi Pemilukada didasarkan pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. "terkait money politic terdapat perbedaan pandangan pada sisi pemberi dan penerima maka perlu adanya sosialisasi dan tahap persiapan yang matang" ungkapnya. Daniel menambahkan dengan Berorientasi pada hal tersebut, persiapan yang telah dilakukan Bawaslu Kabupaten Wonosobo melalui berbagai program kegiatan dalam rangka menyongsong Pemilu dan Pemilukada 2024, meliputi Sekolah Kader Pengawas Partisipatif, Saka Adhyasta Pemilu, Desa Anti Politik Uang, Desa Pengawasan; dan Bawaslu Goes to School and Campus

Sementara Itu ketua Fraksi Partai demokrat DPRD Jateng Kholik Idris,  menyampaikan bahwa Pertai Politik sebagai peserta pemilu sudah amanah dan telah melakukan persiapan secara maksimal.
"Pada Pemilu 2024 diharapkan tidak perlu adanya verifikasi factual mengingat semua parpol sudah mempersiapkannya dengan baik dalam pesta demokrasi 2024 mendatang", paparnya. Pihaknya menambahkan bahwa Point penting yang menjadi pertanyaan yaitu terkait kebijakan penentuan hari H Pemilu 2024. Dalam sejarah Pemilu belum pernah ada tarik ulur terkait hari H pelaksanaan Pemilu. Sehingga dengan belum ditetapkannya hari H Pelaksanaan Pemilu 2024, munculah pertanyaan mengapa terjadi demikian.

Menanggapi pertanyaan tersebut ketua KPU wonosobo, Asma’ Khozin, menyampaikan bahwa belum dapat ditetapkannya hari H Pemilu saat ini karena sedang dicari titik temu antara KPU, pemerintah dan DPR. "Bagi KPU prinsipnya siap Pemilu dilaksanakan kapan saja, sepanjang ketercukupan Waktu antara pemilu dengan pemilihan", ungkapnya. Hal tersebut guna menghindari adanya tumpang tindih waktu antara proses penyelesaian sengketa pemilu di MK dengan tahapan Pemilukada 2024 yakni masa pendaftaran calon kepala daerah. "jangan sampai tahapan sengketa perolehan pemilu Di MK Belum selesai sudah masuk masa Pendaftaran kepala daerah. Mengingat, hasil pemilu DPRD sebagai landasan dan syarat pendaftaran calon", tuturnya.

Terkait dengan harapan peserta pemilu bahwa pada Pemilu 2024 tidak dilakukannya verifikasi factual parpol, Asma’ merespon dengan menyampaikan bahwa Parpol yang telah lolos Parliamentary Threshold (PT) 4 % di DPR tidak dilakukan verifikasi factual. Pihaknya menambahkan bahwa pemilu Dan pemilihan serentak adalah kerja kolektif seluruh elemen masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan Pemilu. " Sukses pemilu adalah sukses seluruh bangsa ini, maka dari itu butuh kerjasama semua elemen anak bangsa untuk mensukseskan pemilu serentak yang damai Dan berintegritas.  Supaya memperoleh Pimpinan bangsa ini yang baik", pungkasnya. (WRP)

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 81 Kali.