Berita Terkini

923

Podcast KPU Wonosobo Ngobrol Asyik Bareng Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP )

https://kab-wonosobo.kpu.go.id/public/kab-wonosobo/koleksigambar/1647397609WhatsApp Image 2022-03-16 at 09.00.47.jpeg Pada Jum’at tanggal 31 Januari 2022 Pukul 13.00 WIB KPU kabupaten Wonosobo melanjutkan acara podcast dengan Tema NGOBROL ASYIIK BARENG PARTAI POLITIK yang pada kesempatan kali ini, Bersama dengan Sekretaris PDIP Kabupaten Wonosobo Wahyu Nugroho, S.Sos dalam rangka pendidikan politik kepada masyarakat dan dipandu oleh Anggota KPU Kabupaten Wonosobo Dhyan Kartika Wulandari, S.Sos Pak Wahyu sebelum menerangkan Visi dan Misi menceritakan Sejarah PDI berawal dari penggabungan atau fusi dari 5 parpol, yakni PNI, Parkindo, Partai katolik, Murba dan IPKI. Kelimanya memiliki latar belakang, basis sosial, ideologi dan sejarah perkembangan yang berbeda. Fusi lima partai politik berlangsung pada 10 januari 1973 yang kini dirayakan sebagai hari ulang tahun PDI perjuagan. Seiring perjalanannya PDI terus bongkar pasang dalam struktur pimpinan. Sampai pada suatu kepemimpinan Soerjadi yang saat itu dikecam oleh pemerintah di masa orde baru. Kehendak penguasa untuk mengakhiri karier Soerjadi sudah bulat. Sejumlah “dosa politiknya” terhadap Orba mengharuskan ia dikubur, sama dengan para senior sebelumnya. Kongres Medan dipersiapkan untuk itu. Tapi, Soerjadi memutuskan untuk mencoba melawan. Akibatnya, “aklamasi” bagi kembali berkuasanya Soerjadi dilakukan tubuh ini. Tapi ini melahirkan penentangan luas, apalagi kehendak penguasa memang bergerak ke arah itu. Kontroversi yang terus berlangsung akhirnya ditemukan jalan keluarnya lewat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dilatarbelakangi dengan peristiwa 27 Juli 1996, dimana ketika itu kantor DPP PDI diserbu oleh ratusan orang berkaos merah yang bermaksud mengambil alih. Hal ini juga menjadi momentum 45 bagi Megawati Soekarno Putri untuk tampil di kancah perpolitikan Indonesia. Sebelum peristiwa ini, ia sudah tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan anggota Komisi I DPR RI. Namun setelah kejadian tersebut, namanya pun semakin dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Nama PDIP semakin menggema di negeri ini, terutama ketika menjelang pemilu tahun 1999. Karena di tahun tersebut, PDI berubah nama menjadi PDIP dan partai ini pun siap menghadapi pemilu pertamanya. Hal ini membawa berkah bagi PDI Perjuangan, dukungan yang begitu besarnya dari masyarakat menjadikannya sebagai pemenang pemilu dan berhasil menempatkan ratusan kadernya di parlemen. Dalam perjalannya, sang ketua umum yakni Megawati sebagai Wakil Presiden mendampingi KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang terpilih di dalam sidang Paripurna MPR sebagai Presiden RI ke-4. Pak Wahyu menyampaikan Visi Partai PDIP yaitu “Visi Partai adalah keadaan pada masa depan yang diidamkan oleh Partai, dan oleh karena itu menjadi arah bagi perjuangan Partai.” Misi PDIP adalah muatan hidup yang diemban oleh partai, sekaligus menjadi dasar pemikiran atas keberlangsungan eksistensi Partai, Pak Wahyu menyampaikan perjalanan partai sekaligus penjelasan implementasi program kerja partai dan kontribusinya bagi masyarakat serta komitmen PDIP dalam terus mengawal program dan mendukung program-program pemerintah dari pusat sampai daerah. PDIP sebagai partai besar akan terus membangun kepercayaan masyarakat terhadap partai sehingga diharapkan partai PDIP akan menjadi salah satu partai yang terus menyambunngkan kepentingan masyarakat dan bisa berfungsi sebagai jembatan atas kepentingan masyarakat. Pak Wahyu  juga menyampaikan harapannya kepada kader partai yang ada di DPRD terutama kader  PDIP harus tetap optimal dan dapat memaksimalkan fungsi-fungsi sebagai anggota Dewan, antara lain fungsi legislasi, fungsi budgeting & fungsi pengawasan. Harapanya tentu kedepan bisa meraih kepercayaan dari masyarakat dan yang duduk di DPRD bisa lebih dari saat ini.


Selengkapnya
907

Podcast Ngobrol Asyik Bareng Partai Amanat Nasional (PAN)

Podcast KPU Kabupaten Wonosobo “Ngobrol Asyik Bareng Partai Politik” kembali hadir dengan narasumber Ketua DPD PAN Wonosobo, Ika Sulistya Putra D.W. Acara dipandu oleh anggota KPU Kabupaten Wonosobo, Amirudin. Pada kesempatan ini PAN menyampaikan sejarah partai, visi misi partai sekaligus penjelasan implementasi program kerja partai dan kontribusinya bagi masyarakat. Sejarah berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) tak terlepas dari sosok Amien Rais, sang lokomotif gerakan reformasi 1998. Pasca keberhasilan menumbangkan Orde Baru, Amien Rais dan 49 rekan-rekannya yang tergabung dalam Majelis Amanat Rakyat (MARA) merasa perlu meneruskan cita-cita reformasi dengan mendirikan partai politik baru. Partai Amanat Nasional (PAN) didirikan oleh 50 tokoh nasional, di antaranya Prof. Dr. H. Amien Rais, Faisal Basri MA, Ir. M. Hatta Rajasa, Goenawan Mohammad, Dr. Rizal Ramli, Abdillah Toha, Dr. Albert Hasibuan, Toety Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao dan lainya. Filosofi logo PAN berbentuk matahari putih yang bersinar cerah dilatarbelakangi segi empat warna biru dengan tulisan PAN dibawahnya, merupakan simbolisasi bahwa Partai Amanat Nasional membawa suatu pencerahan baru menuju masa depan Indonesia yang lebih baik. Sedangkan makna logo matahari dengan yang bersinar terang, merefleksikan matahari merupakan sumber cahaya, sumber kehidupan.Warna putih sebagai ekspresi dari kebenaran, keadilan dan semangat baru. Pancaran sinar merupakan refleksi dari kemajemukan. Bujur sangkar berwarna biru tua merupakan cerminan laut dan langit yang merefleksikan kemerdekaan dan demokrasi. Partai PAN memiliki azas “Ahlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam”. Dengan azas itu PAN menjadikan agama sebagai landasan moral dan etika berbangsa dan bernegara yang menghargai harkat dan martabat manusia serta kemajemukan dalam memperjuangkan kedaulatan rakyat, keadilan sosial, dan kehidupan bangsa yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang makmur, maju, mandiri dan bermartabat. Visi PAN adalah terwujudnya Partai Amanat Nasional sebagai partai politik terdepan dalam mewujudkan masyarakat madani yang demokratis, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diridhoi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan misi PAN antara lain : Mewujudkan kader yang militan, berintegrasi, berkualitas dan kreatif. Mewujudkan PAN sebagai partai yang dekat dengan rakyat dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Mewujudkan PAN sebagai partai modern yang memanfaatkan sistem dan manajemen unggul sejalan dengan perkembangan sains dan teknologi dalam pengelolaan organisasi, pengembangan budaya, egaliter dan prinsip meritokrasi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia serta pembangunan kebersamaan atau prinsip kolegial dalam bekerja. Mewujudkan PAN sebagai partai politik yang tangguh dalam menghadapi tantangan perubahan zaman dan responsif dalam memberikan solusi terhadap persoalan bangsa. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance), terdepan dalam pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme.     Mengambil peran positif dalam kehidupan bernegara baik melalui jalur legislatif, eksekutif maupun profesional di pusat maupun daerah.   Program kerja PAN dalam lima tahun kedepan antara lain meliputi bidang pengkaderan, bidang organisasi, bidang pemenangan pemilu, bidang perekonomian dan pemberdayaan masyarakat, bidang perlindungan perempuan dan anak. “Berbicara soal sumbangsih PAN adalah berbicara soal apa yang sudah PAN lakukan dari dulu sampai hari ini, bahwa PAN yang didirikan pada era reformasi merupakan antitesa dari kondisi orde baru. Amandemen UUD di era reformasi sehingga menghasilkan era demokrasi seperti yang kita nikmati saat ini tidak lepas dari kontribusi PAN”, tutur Ika Sulistya. Dalam fungsi legislasi, Ketua DPD PAN Wonosobo menyebutkan bahwa kontribusi PAN ditingkat lokal antara lain mengusulkan melalui badan legislasi terkait UU Ketenagakerjaan dalam hal peningkatan UMR, terkait pembangunan pasar modern dan mengusulkan Perda terkait dengan perlindungan terhadap prodak lokal Wonosobo namun sampai saat ini aspirasi tersebut belum terealisasi. Selanjutnya, terkait fungsi budgeting, PAN mendorong kepada pemerintah daerah agar pola penganggaran bisa transparan, akuntabel dan memiliki nilai manfaat yang tinggi untuk kepentingan masyarakat. Terakhir, dalam fungsi pengawasan, Ika Sulistya menyebutkan bahwa perlu dilakukan pengawasan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan sebagai tolak ukur Indeks Pembanguna Manusi (IPM) di Kabupaten Wonosobo. (ND)      


Selengkapnya
917

Talkshow KPU Kabupaten Wonosobo Menyapa bertajuk “Demokrasi dalam Perspektif Masyarakat”.

KPU Kabupaten Wonosobo Menyapa kembali hadir dengan tema yang bertajuk Demokrasi dalam Perspektif Masyarakat. Acara dipandu oleh seorang host dari Radio Pesona FM, Eka Saputri dengan tiga narasumber yaitu Riswahyu Raharjo selaku anggota KPU Kabupaten Wonosobo, Akhmat selaku Ketua Pabuwon (Paguyuban BUMDes Wonosobo), Agus Hidayat selaku Ketua Karang Taruna Kabupaten Wonosobo. Masing-masing narasumber memberikan pendapat tentang definisi demokrasi dalam perspektif individu diantaranya, Riswahyu sepakat dengan pendapat Demokrasi menurut Abraham Lincoln bahwa demokrasi adalah segala sesuatu yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Menurutnya demokrasi penting untuk menjaga hak dan kewajiban setiap warga negara untuk mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum. Sedangkan menurut Akhmat, demokrasi adalah persamaan hak setiap orang untuk menentukan tujuan di suatu lingkungan mulai dari lini terkecil hingga lini yang besar (negara). Dalam hal ini, Agus juga menyampaikan pendapatnya bahwa demokrasi merupakan sebuah konsensus untuk mencapai kesepakatan bersama. Implementasi demokrasi di Kabupaten Wonosobo ini dapat dilihat dari pelaksanaan di lini terkecil yaitu pilkades hingga pelaksanaan pemilu. Beliau juga menyampaikan bahwa proses pelaksanaan demokrasi sudah berjalan dengan baik, namun output dari pelaksanaan demokrasi tersebut belum sepenuhnya tercapai. Bisa dikatakan, output dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih jauh dari harapan masyarakat. Memasuki era modern seperti sekarang ini, media sosial mempunyai peran yang positif sekaligus negatif dalam implementasi demokrasi. Agus menuturkan bahwa dengan adanya media sosial maka pelaksanaan sosialisasi pemilu kepada masyarakat dapat menjangkau hingga ke pelosok daerah, namun dampak negatifnya yaitu adanya potensi peningkatan berita hoax terkait pemilu 2024 yang akan beredar di masa yang akan datang. Menanggapi hal tersebut Riswahyu selaku anggota KPU Kabupaten Wonosobo menyampaikan kesiapannya mengenai tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pemilu yang akan datang, “Kita sudah siap, hanya menunggu kepastian tanggal dan waktu pelaksanaannya” tuturnya. Berbagai macam persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pemilu, Akhmat selaku Ketua Paguyuban BUMDes Wonosobo menyampaikan bahwa permasalah demokrasi tidak serta merta dari para calon pemimpinnya saja namun juga dari masyarakat. Rendahnya kesejahteraan ekonomi dan kurangnya edukasi masyarakat menjadi faktor penentu pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Perlu dilakukan pendidikan politik kepada masyarakat agar mereka memahami bahwa memilih pemimpin harus dilihat dari visi misinya dan tidak serta merta karna faktor ketokohan saja. Menurut beliau selain upaya pendidikan politik yang harus terus dijalankan, ada faktor yang tak kalah penting yaitu pemberdayaan masyarakat. Masyarakat yang sejahtera secara ekonomi akan lebih obyektif dan cerdas dalam menentukan siapa pemimpinnya serta tidak akan tergiur dengan money politic. Agus Hidayat selaku Ketua Karang Taruna Kabupaten Wonosobo juga menyampaikan bahwa pendidikan politik harus berkelanjutan agar mindset generasi milenial dapat berubah dan tidak seperti generasi kolonial. Penting untuk memberikan pemahaman bahwa satu suara sangatlah berharga untuk menentukan masa depan bangsa. Beliau juga berharap bahwa dimasa yang akan datang terdapat sebuah sistem untuk mendapatkan wakil-wakil rakyat yang mempunyai kapabilitas dan kredibilitas tinggi. (ND)


Selengkapnya
916

PODCAST NGOBROL ASYIK BARENG PARTAI DEMOKRAT

Pada kesempatan ini menghadirkan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Wonosobo, Mugi Sugeng, SE, S.H. Pihaknya menyampaikan Sejarah berdirinya Partai Demokrat di Kabupaten Wonosobo, pada tahun 2003 digagas oleh anak muda yang rata-rata berstatus mahasiswa dengan semangat berperan aktif dalam membangun negeri yang dalam hal ini membangun Kabupaten Wonosobo.   “Para pemuda penggagas tersebut mempunyai sebuah idealisme  menggebu untuk disalurkan dalam sebuah wadah dimana Visi dan Misi pemuda sejalan dengan Visi dan Misi Partai Demokrat“, paparnya.   Lebih lanjut Mugi menjelaskan bahwa Visi dan Misi Partai Demokrat terdiri atas dua bagian, yakni pertama,  Visi Partai Demokrat untuk Indonesia Masa Depan. Indonesia menjadi Negara Maju di Abad 21; Indonesia menjadi Negara Kuat di tahun 2045; Indonesia menjadi Emerging Economy di tahun 2030. Kedua, Visi untuk Partai Demokrat Masa Depan menjadi partai politik masa depan yang kuat, berintegritas dan berkapasitas; relevan dan adaptif dengan perkembangan zaman ; konsisten pada nilai, idealisme dan platform perjuangan partai yang menjunjung tinggi perdamaian, keadilan, kesejahteraan, demokrasi dan kelestarian lingkungan; Menyatu dengan rakyat dan terus memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat dan mempertahankan jati diri sebagai partai Nasionalis-Religius, Partai Terbuka, Partai Tengah, Partai Pluralis dan Partai Pro Rakyat Kecil.   Sedangkan Misi Partai Demokrat adalah pertama, sebagai salah satu kekuatan politik nasional, Partai Demokrat berpartisipasi dan berkontribusi dalam kehidupan bernegara dan pembangunan nasional, menuju terwujudnya Indonesia yang makin maju, makin damai, makin adil, makin sejahtera dan makin demokratis. Kedua Sebagai partai politik, Partai Demokrat mengemban misi sebagai berikut: memenangkan pemilihan umum pada tingkat nasional, baik Pemilu legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; memenangkan Pemilihan Umum tingkat daerah, baik Pemilu legislatif maupun Pemilihan Kepala Daerah; mempersiapkan kader-kader Demokrat untuk maju sebagai peserta Pemilihan Umum, baik di tingkat pusat maupun daerah, baik legislatif maupun eksekutif; menjalin komunikasi secara berkelanjutan dengan rakyat guna mengetahui persoalan, harapan dan aspirasi mereka, untuk selanjutnya diperjuangkan di berbagai medan pengabdian dan penugasan partai; menjalankan kehidupan internal partai sesuai dengan Undang-Undang dan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga, menuju masa depan Partai Demokrat yang makin kuat, makin modern, makin dicintai rakyat dan makin kontributif bagi pembangunan bangsa", paparnya.   Berbicara tentang Partai Politik, tidak terlepas dari hadirnya Logo Partai. Anggota DPRD Wonosobo ini menjelaskan bahwa, Logo Partai Demokrat berupa gambar bintang bersinar tiga arah yang berwarna merah dan putih di masing-masing sisinya, dengan latar belakang warna biru tua di bagian atas dan bawah, dan biru laut di bagian tengah. Makna dari logo tersebut,  pertama,  bintang bersinar tiga bermakna tiga kesatuan wawasan partai yang tidak dapat dipisahkan, yakni nasionalisme-religius, humanism, dan pluralism. Kedua, warna biru laut melambangkan kesejukan penuh kedamaian dalam kehidupan. Ketiga, warna biru laut juga melambangkan samudera yang luas sebagai akhir aliran dari berbagai sungai yang membaur dan menyatu, namun terlihat tenang dan damai. Keempat, warna biru tua melambangkan sikap tegas, mantap, percaya diri, dan penuh optimisme. Kelima, warna merah putih memberi arti kebangsaan atau nasionalisme. Secara umum, lambang tersebut bermaksud bahwa Partai Demokrat tampil sebagai partai politik yang mampu menghimpun segenap warga negara untuk hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati antarsesama anak bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras, dan golongan.   Sementara Itu,  Kepengurusan Partai Demokrat, terdiri atas DPP (Dewan Pimpinan Pusat), DPD (Dewan Pimpinan Daerah), DPAC (Dewan Pimpinan Anak Kecamatan), DPAR (Dewan Pimpinan Anak Ranting), dan DPART (Dewan Pimpinan Anak Rukun Tetangga). Terkait dengan fungsi DPRD yaitu dalam hal legislasi, anggaran, dan pengawasan, Partai Demokrat ikut serta dalam pelaksanaan ketiga fungsi tersebut diantaranya mengawal Perda untuk kepentingan masyarakat Wonosobo, menginisiasi tentang Perda Pondok Pesantren, Perda Pemberdayaan Usaha Mikro, Perda Tata Ruang dan Tata Wilayah, serta terkait Perbup lainnya.   "untuk menampung aspirasi masyarakat, Partai Demokrat mempunyai Rumah Aspirasi yang diperuntukkan untuk melayani masyarakat Wonosobo dalam menyampaikan segala bentuk suara hati masyarakat", tandasnya.   Pihaknya menegaskan bahwa, Negara Indonesia mempunyai tantangan berupa Demografi Anak Muda yaitu estafet kepemimpinan, sehingga sebagai pemuda harus cerdas dan santun, perlu kedewasaan berpikir sehingga mampu berkontribusi membangun Kabupaten Wonosobo. (WRP)  


Selengkapnya
961

Podcast KPU Wonosobo Ngobrol Asyik Bareng Partai NasDem

https://kab-wonosobo.kpu.go.id/public/kab-wonosobo/koleksigambar/1642393715WhatsApp Image 2022-01-17 at 11.28.10.jpeg Pada Jum’at tanggal 14 Januari 2022 Pukul 15.00 WIB KPU kabupaten Wonosobo melanjutkan acara podcast dengan Tema NGOBROL ASYIIK BARENG PARTAI POLITIK yang pada kesempatan kali ini, Bersama dengan Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Wonosobo Wisnu Ibet Pradana, S.T dalam rangka pendidikan politik kepada masyarakat dan dipandu oleh Ketua KPU Kabupaten Wonosobo Asma’ Khozin, S.Psi Mas ibet menyampaikan Visi Partai Nasdem yaitu “Indonesia yang merdeka sebagai negara bangsa, berdaulat secara ekonomi, dan bermartabat dalam budaya.” Untuk dapat dipahami, teks visi tersebut perlu diterjemahkan secara kontekstual. Terdapat tiga kata kunci penting di sini: merdeka, kedaulatan ekonomi, dan martabat budaya. Misi Partai Nasdem ‘sistem politik yang demokratis dan berkeadilan’, tentukan dulu masalah yang terjadi. Terdapat empat masalah demokrasi: oligarki, politik uang, KKN, dan ketidakpercayaan publik terhadap institusi partai politik. Pada mas Ibet panggilan akrab Ketua Partai NasDem menyampaikan perjalanan partai sekaligus penjelasan implementasi program kerja partai dan kontribusinya bagi masyarakat serta komitmen partai nasDem dalam terus mengawal program dan mendukungf program pemerintah dari pusat sampai daerah. Partai NasDem sebagai partai yang relative baru berkomitmen akan terus membangun kepercayaan masyarakat terhadap partai sehingga diharapkan partai NasDem akan menjadi salah satu partai yang bisa menyambunbgkan kepentingan masyarakat dan bisa berfungsi sebagai jembatan atas kepentingan masyarakat. Mas Ibet  juga menyampaikan harapannya kepada kader partai yang ada di DPRD terutama kader  Partai NasDem harus tetap optimal dan dapat memaksimalkan fungsi-fungsi sebagai anggota Dewan, antara lain fungsi legislasi, fungsi budgeting & fungsi pengawasan. Harapanya tentu kedepan bisa meraih kepercayaan dari masyarakat dan yang duduk di DPRD bisa lebih dari saat ini.


Selengkapnya
930

Rapat Kerja Sinkronisasi RAB Pemilihan Serentak Tahun 2024

https://kab-wonosobo.kpu.go.id/public/kab-wonosobo/koleksigambar/1642038377WhatsApp Image 2022-01-13 at 08.45.04.jpeg Wonosobo, 12 Januari 2022 – Rapat Kerja Sinkronisasi RAB Pemilihan Serentak Tahun 2024 di KPU Provinsi Jawa Tengah melalui media daring pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai yang dihadiri oleh Ketua KPU, Anggota KPU, Sekretaris dan Kasubbag Program Data di Ruang Rapat KPU Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan media daring (zoom meeting). Rapat diawali dengan mendengarkan lagu Indonesia Raya. Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah menyampaikan beberapa hal terkait anggaran Pemilihan Serentak tahun 2024 dengan 14 pos anggaran yang diusulkan ke Pemerintah Daerah. Sekretaris KPU Provinsi Jawa Tengah memberikan arahan ke KPU Kabupaten Kota Se-Jawa Tengah untuk melakukan sinkronisasi RAB dengan anggaran KPU Provinsi. Pembahasan Sinkronisasi RAB dilakukan pertahapan sampai dengan tahapan evaluasi.(IP)


Selengkapnya