Talkshow KPU Kabupaten Wonosobo Menyapa bertajuk “Demokrasi dalam Perspektif Masyarakat”.
KPU Kabupaten Wonosobo Menyapa kembali hadir dengan tema yang bertajuk Demokrasi dalam Perspektif Masyarakat. Acara dipandu oleh seorang host dari Radio Pesona FM, Eka Saputri dengan tiga narasumber yaitu Riswahyu Raharjo selaku anggota KPU Kabupaten Wonosobo, Akhmat selaku Ketua Pabuwon (Paguyuban BUMDes Wonosobo), Agus Hidayat selaku Ketua Karang Taruna Kabupaten Wonosobo. Masing-masing narasumber memberikan pendapat tentang definisi demokrasi dalam perspektif individu diantaranya, Riswahyu sepakat dengan pendapat Demokrasi menurut Abraham Lincoln bahwa demokrasi adalah segala sesuatu yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Menurutnya demokrasi penting untuk menjaga hak dan kewajiban setiap warga negara untuk mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum. Sedangkan menurut Akhmat, demokrasi adalah persamaan hak setiap orang untuk menentukan tujuan di suatu lingkungan mulai dari lini terkecil hingga lini yang besar (negara). Dalam hal ini, Agus juga menyampaikan pendapatnya bahwa demokrasi merupakan sebuah konsensus untuk mencapai kesepakatan bersama. Implementasi demokrasi di Kabupaten Wonosobo ini dapat dilihat dari pelaksanaan di lini terkecil yaitu pilkades hingga pelaksanaan pemilu. Beliau juga menyampaikan bahwa proses pelaksanaan demokrasi sudah berjalan dengan baik, namun output dari pelaksanaan demokrasi tersebut belum sepenuhnya tercapai. Bisa dikatakan, output dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih jauh dari harapan masyarakat. Memasuki era modern seperti sekarang ini, media sosial mempunyai peran yang positif sekaligus negatif dalam implementasi demokrasi. Agus menuturkan bahwa dengan adanya media sosial maka pelaksanaan sosialisasi pemilu kepada masyarakat dapat menjangkau hingga ke pelosok daerah, namun dampak negatifnya yaitu adanya potensi peningkatan berita hoax terkait pemilu 2024 yang akan beredar di masa yang akan datang. Menanggapi hal tersebut Riswahyu selaku anggota KPU Kabupaten Wonosobo menyampaikan kesiapannya mengenai tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pemilu yang akan datang, “Kita sudah siap, hanya menunggu kepastian tanggal dan waktu pelaksanaannya” tuturnya. Berbagai macam persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pemilu, Akhmat selaku Ketua Paguyuban BUMDes Wonosobo menyampaikan bahwa permasalah demokrasi tidak serta merta dari para calon pemimpinnya saja namun juga dari masyarakat. Rendahnya kesejahteraan ekonomi dan kurangnya edukasi masyarakat menjadi faktor penentu pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Perlu dilakukan pendidikan politik kepada masyarakat agar mereka memahami bahwa memilih pemimpin harus dilihat dari visi misinya dan tidak serta merta karna faktor ketokohan saja. Menurut beliau selain upaya pendidikan politik yang harus terus dijalankan, ada faktor yang tak kalah penting yaitu pemberdayaan masyarakat. Masyarakat yang sejahtera secara ekonomi akan lebih obyektif dan cerdas dalam menentukan siapa pemimpinnya serta tidak akan tergiur dengan money politic. Agus Hidayat selaku Ketua Karang Taruna Kabupaten Wonosobo juga menyampaikan bahwa pendidikan politik harus berkelanjutan agar mindset generasi milenial dapat berubah dan tidak seperti generasi kolonial. Penting untuk memberikan pemahaman bahwa satu suara sangatlah berharga untuk menentukan masa depan bangsa. Beliau juga berharap bahwa dimasa yang akan datang terdapat sebuah sistem untuk mendapatkan wakil-wakil rakyat yang mempunyai kapabilitas dan kredibilitas tinggi. (ND)
Selengkapnya